Penatalaksanaan ulkus diabetik dilakukan secara komprehensif melalui upaya mengatasi penyakit komorbid, menghilangkan/mengurangi tekanan beban (offloading), menjaga luka agar selalu lembab (moist), penanganan infeksi, debridemen, revaskularisasi dan tindakan bedah elektif, profilaktik, kuratif atau emergensi.
Penyakit diabetes melitus dapat melibatkan sistem multi organ yang akan mempengaruhi penyembuhan luka. Hipertensi, hiperglikemia, hiperkolesterolemia, gangguan kardiovaskular (stroke, penyakit jantung koroner), gangguan fungsi ginjal, dan sebagainya maka harus dikendalikan. Perawatan yang dilakukan sedini mungkin akan memungkinkan penyembuhan lebih cepat.
Apa saja yang penting dari penatalaksanaan ulkus diabetik?
1. Mengobati proses penyakit yang mendasarinya
2. Menjaga aliran darah tetap lancar dan stabil
3. Melakukan perawatan luka secara teratur sehingga mencegah timbulnya infeksi
4. Mengurangi beban tekanan (off loading)
Apa yang dimaksud dengan debridemen?
Debridemen dapat didefinisikan sebagai upaya membersihkan benda asing dan jaringan nekrotik pada luka. Tindakan debridemen merupakan salah satu terapi penting pada kasus ulkus diabetik. Luka tidak akan sembuh apabila masih didapatkan jaringan nekrotik, debris, calus, fistula/rongga yang memungkinkan kuman berkembang. Setelah dilakukan debridemen, luka harus diirigasi dengan larutan garam fisiologis atau pembersih lain dan dilakukan dressing (kompres).
Apakah tujuan dari debridemen?
1. Mengevakuasi bakteri kontaminasi
2. Mengangkat jaringan nekrotik (mati) sehingga dapat mempercepat penyembuhan
3. Menghilangkan jaringan kalus
4. Mengurangi risiko infeksi lokal
Apakah yang dimaksud dengan mengurangi beban tekanan (off loading)?
Pada saat seseorang berjalan maka kaki mendapatkan beban yang besar. Pada penderita diabetes melitus yang mengalami neuropati pada permukaan telapak kaki mudah mengalami luka atau luka menjadi sulit sembuh akibat tekanan beban tubuh maupun iritasi kronis sepatu yang digunakan.
Upaya off loading berdasarkan penelitian terbukti dapat mempercepat kesembuhan ulkus. Metode off loading yang sering digunakan adalah: mengurangi kecepatan saat berjalan kaki, istirahat (bed rest), kursi roda, alas kaki, removable cast walker, total contact cast, walker, sepatu boot ambulatory.
Bagaimana pengendalian infeksi dilakukan?
Pengendalian infeksi secara umum diberikan dengan antibiotik yang didasarkan pada hasil kultur kuman. Namun sebelum hasil kultur dan sensitifitas kuman tersedia, antibiotik harus segera diberikan secara empiris pada kaki diabetik yang terinfeksi. Pada ulkus diabetik ringan/sedang antibiotik yang diberikan di fokuskan pada patogen gram positif. Pada ulkus terinfeksi yang berat (limb or life threatening infection) kuman lebih bersifat polimikrobial (mencakup bakteri gram positif berbentuk coccus, gram negatif berbentuk batang, dan bakteri anaerob) antibiotika harus bersifat broadspectrum dan diberikan secara injeksi. Pada infeksi berat pemberian antibitoika diberikan selama 2 minggu atau lebih.
Penatalaksanaan terdiri dari :
1. Upaya pencegahan
2. Perawatan luka
3. Terapi farmakologis:
a. Tatalaksana primer: Prostanoids, Pentoxifylline, Cilostazol, Naftidrofuryl, Angiogenic Growth Factor, terapi stem cell, Hyperbaric Oxygen
b. Tatalaksana adjuvant: Terapi antiplatelet, antikoagulasi, drug-eluting stents
4. Trombolisis
5. Revaskularisasi
Dapat anda lihat pada link berikut untuk terapi rervaskularisasi:
6. Terapi neovaskularisasi
Apabila anda pertanyaan silahkan menghubungi: donoantonodokterperifer@gmail.com
Referensi :
1. Becker F, Robert-Ebadi H, et al. 2011. Chapter 1: Definitions, epidemiology, clinical presentation and prognosis. Eur J Vasc Endovasc Surg. 42(S2); S4-12.
2. Wounds International. 2013. International Best Practice Guidelines: Wound Management in Diabetic Foot Ulcers. London. Available from: www.woundsinternational.com
3. Dormandy JA, Charbonnel B, et al. 2005. Secondary prevention of macrovascular events in patients with type 2 diabetes in the PROactive Study (PROspective pioglitAzone Clinical Trial In macroVascular Events): a randomised controlled trial. Lancet; 366(9493): 1279-89.
4. Nehler M, Peyton B. 2004. Is revascularization and limb salvage always the treatment for critical limb ischemia? J Cardiovasc Surg (Torino); 45(3):177-84.
5. Varu V, Hogg M, Kibbe M. 2010. Critical limb ischemia; J Vasc Surg. 51:230-41.
6. Norgren L, Hiatt WR, et al on behalf of the TASC II Working Group. 2007. Inter-Society Consensus for the Management of Peripheral Arterial Disease (TASC II). Eur J Vasc Endovasc Surg; 33 Suppl 1:S1-75.
Komentar Terbaru